Search This Blog

Fitur pada aplikasi Bridging SIMRS-INACBG

Fitur-fitur aplikasi briding SIMRS-INACBG, sangat bermanfaat untuk rumah sakit yang sudah memiliki SIMRS. Efisiensi waktu bisa sampai 60%. Simak bisa apa saja aplikasi Bridging disini.

Cara Memeriksa Bahwa Grouper Yang Terpasang Sudah Benar

Saya sudah melakukan perpanjangan grouper, mengapa masih sering muncul pesan Lisence Expired?. Benarkah grouper yang terpasang sudah merupakan versi terakhir? Begini cara memeriksanya.

Tuesday, September 29, 2015

Penderita Thalasemia Akan Mendapat Kartu BPJS Kesehatan PBI

Kabar gembira bagi masyarakat penderita penyakit thalasemia. Pasalnya mereka akan mendapatkan kartu BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Untuk itu Ketua Donor Darah Indragiri Hilir (KDDI) Hendri Irawan, meminta masyarakat penderita penyakit ini segera melaporkan kepada pihaknya untuk didaftarkan menjadi peserta BPJS Kesehatan. “Penderita penyakit ini sangat ketergantungan darah yang memerlukan biaya besar. Oleh sebab itu mereka perlu menjadi peserta BPJS,” ungkap Iwan, Ahad (27/9).

Berdasarkan data yang ada, penderita thalasemia di Kabupaten Inhil berjumlah 25 orang. Dari total itu yang rutin berobat hanya 6 orang. Hal itu mungkin disebabkan beberapa faktor, antara lain faktor ekonomi.

“Silakan hubungi kami (KDDI), baik melalui saya pribadi. Semua biaya pengurusan PBI akan ditanggung,” tutur Iwan.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin menjadi relawan donor darah, juga menghubunginya. Karena setetes darah yang di donorkan dapat membantu kelangsungan hidup seseorang.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan Inhil, Saut Pakpahan, membenarkan adanya program tersebut. Menurut Saut, Pemkab Inhil akan menjadikan para penderita thalasemia sebagai peserta BPJS PBI. “Kita masih menunggu data penderita penyakit ini. Bagi masyarakat yang keluarganya penderita thalasemia silakan hubungi kami,” jelas Saut Pakpahan.(adv/b/mal)

Sumber : Riau Pos

Monday, September 28, 2015

Aplikasi INASIS Percepat Proses Klaim BPJS Kesehatan

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta dan fasilitas kesehatan yang bermitra, BPJS Kesehatan resmi meluncurkan sistem verifikasi yang terintegrasi di dalam SIM INA-CBG’s, dengan nama sistem aplikasi INA CBG’s–SEP Integrated System (INASIS).

Sistem aplikasi tersebut diharapkan mampu menjadi solusi atas kendala lambatnya proses pengajuan klaim oleh sejumlah rumah sakit karena masih menggunakan empat sistem yang berbeda, yaitu SEP, SIMRS, INA-CBG, dan verifikasi klaim.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengatakan, keberadaan sistem INASIS menjadikan proses pengurusan SEP, diagnosis berdasarkan ketentuan INA-CBG’s, serta verifikasi data peserta BPJS Kesehatan dapat dilakukan melalui satu pintu.

"Ini akan mempercepat proses administrasi peserta BPJS Kesehatan yang dilakukan rumah sakit, peserta juga dapat lebih cepat memperoleh pelayanan kesehatan," katanya, Jumat, (25/9).

Aplikasi INASIS juga dapat mempercepat proses pendaftaran pasien, mempercepat proses klaim, serta berfungsi sebagai pencegahan awal re-admisi pasien rawat inap. Selain itu, melalui INASIS, pihak rumah sakit juga dapat melakukan E-Claim, yaitu pengajuan klaim tanpa harus mentransfer file.

"Kami sudah mengujicoba aplikasi INASIS di RSUP Persahabatan beberapa waktu lalu, dan hasilnya cukup menggembirakan. Sekarang proses bisnisnya sudah disederhanakan, penerbitan SEP menjadi lebih cepat sehingga mengurangi waktu antrian peserta," ujarnya.

Sumber : Republika